Grafana with field name modification and flux
wonder how to change this ?
for Clone with SSH, change made under gitlab.rb config file, replace these twogitlab_shell_ssh_portgitlab_ssh_hos
I found this solution to be handy for my need that I need to reverse the task sequence when I remove theinstance from the cloud, basically, all task are the same just like when creating the instance,
Tech Hobbies Blog
- Grafana with field name modification and flux
- How to change Git clone URL (and SSH) when using docker Gitlab
- reverse task sequence in Ansible
- Clover IRC105 Color Camera connector 4 pinout
- Windows 7 Share inaccessible from non-windows or old media player (PBO, PlayOn, ACRyan)
- Driver for Tiny USB wifi dongle, RTL8188BEV or RTL8188CUS
- traffic measurement with STAK on asterisk with g.729
- Pria yang Lompat dari Menara BCA Berusia 40-an Tahun, Lompat dari Lantai 56 | 9 October 2014
- detikcom - Myanmar Perpanjang Penahanan Suu Kyi Hingga 6 Bulan | 28 November 2005
- Boediono Minta Masyarakat Jangan Terlena dengan Sumber Daya Alam | 11 February 2013
- detikSport : Situs Warta Era Digital | Fergie Tak Ingin Kenangan Pahit Berulang | 27 August 2008
Other News on Kamis, 6 Juni 2019
GeekBench
BlogMeter 1.01
Forum Views () Forum Replies ()
Sajak-sajak Idris Pasaribu
SEKUNTUM BUNGA UNGU
menyembul di tepi danau. biru subur liar di sela belukar di tepi danau terhempas layu di atas batu kering didekap matahari : aku
Tepi Danau Toba, 2007
SERENADA BUAT RUTH
tak mungkin kutampik kerlip gemintang di atas ubunku sinarnya berkelip gemerlap dalam bola matamu sejak senja tiba merangkak tiap malam menjilati hatiku lekat tak bergeming menyimpan rindu tak sudah tak mungkin kudekap
kerlip gemintang di atas ubunku mempermainkan laraku kehilangan asa hampir terputus bawa petaka kerlip gemintang lantunkan serenada lara panjang antara keping hati hampir pecah
kini dia selalu mengintip dari tingkap kecil menembus qalbu setiap petang menjelang senja melintas malam
Taman Senja, 2005
MASJID TUA
tak sempat kutatap wajahmu yang anggun seperti keanggunan makam-makam tua di papan tinggi, peninggalan abad ke tujuh masa kejayaan Barus, kotaku
di sini pernah ada mesjid yang teduh di tepi lautan hindia yang luas dan dahsyat dari sana asmaNya selalu menggema
tak sempat kudengar tak sempat kulihat dapat kurasakan adzan dari menaramu ditimpali jingga mentari yang berangkat tidur dan debur ombak menghempas ke dindingmu yang tertinggal sebatang tonggak lampu yang sedang dijilat-jilat ombak laut menjerit ke telingaku
: selamatkan aku dari abrasi lautmu karena aku tonggak sejarah berbentuk tonggak lampu selamatkan aku
wahai, dengar dan bacalah puisiku yang mewakili sejarah mesjid tua itu karena dewan tak bisa bersuara mempertahankannya akankah tonggak lampu tua, tonggak sejarah ditelan ombak laut ganas ini?
Barus, Januari 1971
DANAU BIRU RINDU BIRU
bersabarlah, milik paling berharga untuk kita tiada sepatah lagi ucap yang mampu kueja untuk kubawa bersama jasad bunda yang selalu menyenandungkan biru danau saat memandikanku di tepiannya melumuriku dengan air langir jeruk purut dari ubun-ubun ke sekujur tubuh
bersabarlah, bayu yang mengelus pucuk-pucuk pinus berubah angin kencang mendesing menyapu bumi riuhnya suara burung pagi hari berubah deru mesin pemotong kayu mengusir nuri mengusir murai mengusir emprit mengusir gelatik
bersabarlah, danau biru bukan milik kita lagi danau biru hanya tinggal sebuah rindu
Danau Toba, April 2007
Idris Pasaribu lahir di Delitua, 05 Oktober 1952.
Baca Selengkapnya di site Republika - Sajak-sajak Idris Pasaribu
, atau bila sudah menghilang, bisa baca di cache server kami.
Berita Acak dari arsip :