cisco access list for serial port
access-list 103 deny tcp any any eq 135
access-list 103 deny udp any any eq 135
access-list 103 deny udp any any eq netbios-ns
access-list
Product Features 25KHz/12.5KHz Switchable Channel Step: 2.5/5/6.25/10/12.5/25KHz Frequency Range: 136-174 / 400-480MHz 128 Channels 50 CTCSS and 104 CDCSS Dual-Band Display, Dual Freq. Display,
And that was not about the backlight issue, yes, mine has that too, but I was accepting it.
I loved this device as my reading device, I loved it so much till I could not accept the only f
Tech Hobbies Blog
- cisco access list for serial port
- Baofeng UV-5RA compared to coca cola can
- The only reason I was returning my Kindle Paperwhite.
- RJ45 pin connector diagram and assignment
- Golf Ball Retriever Antenna
- DIY 1W stereo audio amplifier on USB.
- Inside every A23 (23AE) battery is 8 LR932
- Pria yang Lompat dari Menara BCA Berusia 40-an Tahun, Lompat dari Lantai 56 | 9 October 2014
- detikcom - Myanmar Perpanjang Penahanan Suu Kyi Hingga 6 Bulan | 28 November 2005
- Boediono Minta Masyarakat Jangan Terlena dengan Sumber Daya Alam | 11 February 2013
- detikSport : Situs Warta Era Digital | Fergie Tak Ingin Kenangan Pahit Berulang | 27 August 2008
Other News on Sabtu, 29 Agustus 2020
GeekBench
BlogMeter 1.01
Forum Views () Forum Replies ()
SETELAH MERDEKA
kita rangkum keterceraiberaian
sebab Pertiwi kian digerogoti para pendusta
ikrar-janji meranggaskan nurani
ke dalam kesombongan dan keserakahan yang makin bertubi-tubi
kita telah melupakan satu sejarah perjuangan
bebas rampas citacita Merah-Putih satu-satu
bebas gadaikan hati pada khianat yang lain
dan yang kita tuju seperti bayang-bayang kosong saja
mengaburkan perjalanan kita bagai berlembar catatan renta
seperti kepompong busung, tak bisa lagi terbang
kita alirkan darah dan airmata
jadi sungai-sungai bangkai dan arus makin menderas
lalu kita suburkan peradaban kering nurani
dan kemerdekaan ini sekedar kita ziarahi
menyaksikan kekalahan doa yang tergagahi luka-tujah
kita terlena dalam kehidupan yang memainkam mimpi
sedang kasih Pertiwi kita abaikan dalam lipatan masa lalu
yang telah amat kusut!
Surabaya 2007
TANAH INI NEGERIKU
tanah ini negeriku
peta leluhur berlumur petaka
baunya sesaji basi
wajah-wajah tanpa mata dan nurani
menyayat kebesaran sejarahnya
kehormatan tak pernah utuh
mengusung nelangsa sepanjang waktu menua
asing menggemakan nyanyian tanah kelahiran
berjalan gamang
menempuruk dan tak pernah teramat tulus
sengketa mengancam harapan, berkepanjangan
satu abad di ambang penghabisan
kini kucatat dan terkemas
dalam perangkap waktu yang menunggu dengan rindu
abad yang menggelar kesudahan
takdir kepedihanmu, negeriku
Surabaya 2007
LANGGAM DARI NEGERI LUMPUR
begitu jelata kutadah mimpi-mimpi muda
di bawah didih malam, rintih
yang meradang: wajah tuhanku dan potret-potret mati
menitiskan langgam kematian paling sekam
urat-urat jariku memilin semua keinginan dan kepahitan
kini aku bangkai di gigir tanggul lumpur
yang telah berupa lingkaran neraka
gerbang kiamat peradaban
kekasih, dada ini mulai kukosongi
tak ada cinta dan rindu bisa dipinang gairahnya
sebagai pelipur atau pembunuh sepi, kekasih
aku tetap mati
kucoba membangun hati dari percakapan
seorang bocah sumbing dengan bonekanya yang tanpa mata
aku memungut ketegaran, tawa kecil
telah memecah seribu kenangan dari beku nafasku
aku menyemburkan warna bunga-bunga, menggambar
negeri baru di beranda surga, alamat yang lama kehilangan penghuninya
aku memilih bersetia menanti, bagi rasa sakit
yang bakal mengabadikan cuma fatamorgana
Surabaya 2007
CATATAN PINGGIR: WIJI THUKUL
lelaki dengan kuasa angin, datang menebarkan keagungan sebuah perjuangan
menghidupkan badai di tanah leluhurnya, melumat seluruh keangkuhan
langit merah yang mencatat sejarahnya, adalah
sejatinya peradaban yang dipentaskan hantu-hantu dendam
dan kebencian.
Baca Selengkapnya di site Kompas.Com - Puisi-puisi.fati.soewandi
, atau bila sudah menghilang, bisa baca di cache server kami.
Berita Acak dari arsip :