Grafana with field name modification and flux
wonder how to change this ?
for Clone with SSH, change made under gitlab.rb config file, replace these twogitlab_shell_ssh_portgitlab_ssh_hos
I found this solution to be handy for my need that I need to reverse the task sequence when I remove theinstance from the cloud, basically, all task are the same just like when creating the instance,
Tech Hobbies Blog
- Grafana with field name modification and flux
- How to change Git clone URL (and SSH) when using docker Gitlab
- reverse task sequence in Ansible
- Clover IRC105 Color Camera connector 4 pinout
- Windows 7 Share inaccessible from non-windows or old media player (PBO, PlayOn, ACRyan)
- Driver for Tiny USB wifi dongle, RTL8188BEV or RTL8188CUS
- traffic measurement with STAK on asterisk with g.729
- Pria yang Lompat dari Menara BCA Berusia 40-an Tahun, Lompat dari Lantai 56 | 9 October 2014
- detikcom - Myanmar Perpanjang Penahanan Suu Kyi Hingga 6 Bulan | 28 November 2005
- Boediono Minta Masyarakat Jangan Terlena dengan Sumber Daya Alam | 11 February 2013
- detikSport : Situs Warta Era Digital | Fergie Tak Ingin Kenangan Pahit Berulang | 27 August 2008
Other News on Sabtu, 27 Mei 2017
GeekBench
BlogMeter 1.01
Forum Views () Forum Replies ()
Sajak-sajak Aspar Paturusi
MATA DUKAMU
Mata dukamu tak lepas dari jendela Bukit-bukit kapur itukah mengusikmu Tak kau dengar hembusan angin amat pilu Bagai turut mengirim keluhan perihmu
Aku di kaki bukit di tengah rimbun dedaunan Kucoba memahami mimpi-mimpimu Yang tak pernah mewujud ke dunia nyata Barangkali melayang bersama dedaunan kering
Aku dan kau, debu yang mudah diterbangkan angin Kutau kau tak menyerah begitu saja Sekalipun terpaan duka mengurungmu setiap hari Kau adalah anak abad kini, tangguh dan berani
Kulihat kau tahu dimana akar-akar duka tumbuh Namun tak kau peduli, kau biarkan kian kukuh Kau gumuli duka, seolah duka adalah laparmu Bagai air bening membasahi mata dukamu
2005
DUKA KELAM DUKAMU
Bergetar dukamu dalam perih hatiku jangan tatapkan kosong matamu pada halaman kehidupanku
Aku adalah dukamu tak henti memanggil tak henti mengetuk sepi malam-malammu
Bergetar pula dukaku dalam hati perihmu kutatapkan mataku pada gersang halamanmu
Akulah itu dukamu mengantarmu ke dalam kelam
Makassar, 2006
KOTAKU JIWAKU
Jalan-jalan sunyi kini dikepung beton-beton tinggal tangan kulambaikan dari tengah hiruk pikuk aneh, aku merasa asing, tersisih dari kotaku ini padahal puluhan tahun lalu kita pernah lebur utuh
Aku harus menerima wajahmu yang berubah sementara aku tenggelam dalam mimpi masa lalu ah kotaku, perkenankan kulabuhkan rindu dalam sorotan cahaya gemuruh deru
Kotaku, semakin bersolek cantik meriah aku tak sanggup lagi menyusuri jalananmu dengan canda, dengan langkah-langkah dan siulan seraya mengenang senyum lembut sang kekasih
Tiba-tiba aku merasa tua tapi aku tetap ingin bersamamu seperti dulu, penuh impian dan rindu kupeluk tubuhmu, kotaku jiwaku
Makassar, 2006
SELAMAT TINGGAL BUKU TUA
Kucari sisa air bening di tepi kelopak matamu adakah masih menyimpan kisah lama terukir dengan huruf hitam pada lembaran kehidupan ternyata pencarian jadi sia-sia
Kutahu, engkau tak peduli pada luka lama tiada tangis dan hembusan nafas sedihmu hari ini sepenuhnya jadi milikmu biarkan garis-garis tebal kian tampak
Ayo, kita jelajahi padang belantara di depan tak perlu tahu di ujung mana kita bakal tiba Aku butuhkan kesetiaanmu pada setiap debar kegetiran
Selamat tinggal buku tua di halaman depan abadi namamu namaku
Makassar, 2006
Aspar Paturusi lahir di Bulukumba, 10 April 1943.
Baca Selengkapnya di site Republika - Sajak-sajak Aspar Paturusi
, atau bila sudah menghilang, bisa baca di cache server kami.
Berita Acak dari arsip :