cisco access list for serial port
access-list 103 deny tcp any any eq 135
access-list 103 deny udp any any eq 135
access-list 103 deny udp any any eq netbios-ns
access-list
Product Features 25KHz/12.5KHz Switchable Channel Step: 2.5/5/6.25/10/12.5/25KHz Frequency Range: 136-174 / 400-480MHz 128 Channels 50 CTCSS and 104 CDCSS Dual-Band Display, Dual Freq. Display,
And that was not about the backlight issue, yes, mine has that too, but I was accepting it.
I loved this device as my reading device, I loved it so much till I could not accept the only f
Tech Hobbies Blog
- cisco access list for serial port
- Baofeng UV-5RA compared to coca cola can
- The only reason I was returning my Kindle Paperwhite.
- RJ45 pin connector diagram and assignment
- Golf Ball Retriever Antenna
- DIY 1W stereo audio amplifier on USB.
- Inside every A23 (23AE) battery is 8 LR932
- Pria yang Lompat dari Menara BCA Berusia 40-an Tahun, Lompat dari Lantai 56 | 9 October 2014
- detikcom - Myanmar Perpanjang Penahanan Suu Kyi Hingga 6 Bulan | 28 November 2005
- Boediono Minta Masyarakat Jangan Terlena dengan Sumber Daya Alam | 11 February 2013
- detikSport : Situs Warta Era Digital | Fergie Tak Ingin Kenangan Pahit Berulang | 27 August 2008
Other News on Selasa, 24 Desember 2019
GeekBench
BlogMeter 1.01
Forum Views () Forum Replies ()
Di sepanjang hidup ini
ada seorang ibu yang meratapi anaknya
ada seorang ayah yang merindukan anaknya
ada orang yang meminta bedil dari pada nasi
ada gadis-gadis yang kehilangan kehormatannya
ada anak-anak yang lahir tanpa kehadiran seorang ayah
ada yang mengatasnamakan Tuhan demi jabatan, golongan
ada tangis pilu anak-anak jalanan
ada para miskin yang menginginkan turun harga
ada penguasa-penguasa yang kehilangan arah
apakah kita telah bosan
memandang dunia yang indah diciptakan
kini kita kotori dengan keserakahan dan keegoisme diri
kita kotori dengan jejeran-jejeran nafsu tuk pemuas diri
nafsu telah memudarkan syair-syair kasih
nafsu telah mematikan hati nurani yang ingin mencintai
kita telah terperangkap
Bangkitlah, kita adalah pengendalinya
dunia akan berubah
bedil-bedil dan senjata tajam akan punah
damai akan terjadi
tiada lagi gemuruh darah
tiada lagi ombak-ombak kemiskinan
hidup terasa menjadi lebih indah
KUPANGGIL ENGKAU BAPA
kupanggil Engkau Bapa
dalam kekosongan hidup ini
dalam kemelut angin tofan dosa
dalam derita dunia yang tiada henti
kupanggil Engkau Bapa
sebab hanya Engkau penguasa segala
hanya Engkau yang mengerti arah
perjalanan hamba-hamba yang salah arah
kupanggil Engkau Bapa
dalam linangan serpihan-serpihan badai
gejolak jiwa yang merana
sebab hanya Engkaulah penghibur utama
penyejuk luka-luka hati yang telah merana
KUMOHON AMPUN
Tuhan…
dalam keremangan kasih kau bentuk aku
penantian hari perjuangan ibuku
sembilan bulan aku tertidur dalam rahimnya
jerit dan tangis di tengah malam
membuyarkan gunjangan deru sedih karena tangisku
Ibuku gembira tersenyum bahagia
Tuhan…
Kini aku bersujud memohon ampun
ketika tiada rasa tuk mengingat kasihMu
ketika tak pernah balas kasih tulusMu
ketika kata-kata pahit membuyarkan rasa hormatku
ketika aku malu mengakui kau AllahKu
tingkah kesombongan melupakan diriMu
Tuhan.
Baca Selengkapnya di site Kompas.Com - Puisi-puisi Martina Mete
, atau bila sudah menghilang, bisa baca di cache server kami.
Berita Acak dari arsip :