Grafana with field name modification and flux
wonder how to change this ?
for Clone with SSH, change made under gitlab.rb config file, replace these twogitlab_shell_ssh_portgitlab_ssh_hos
I found this solution to be handy for my need that I need to reverse the task sequence when I remove theinstance from the cloud, basically, all task are the same just like when creating the instance,
Tech Hobbies Blog
- Grafana with field name modification and flux
- How to change Git clone URL (and SSH) when using docker Gitlab
- reverse task sequence in Ansible
- Clover IRC105 Color Camera connector 4 pinout
- Windows 7 Share inaccessible from non-windows or old media player (PBO, PlayOn, ACRyan)
- Driver for Tiny USB wifi dongle, RTL8188BEV or RTL8188CUS
- traffic measurement with STAK on asterisk with g.729
- Pria yang Lompat dari Menara BCA Berusia 40-an Tahun, Lompat dari Lantai 56 | 9 October 2014
- detikcom - Myanmar Perpanjang Penahanan Suu Kyi Hingga 6 Bulan | 28 November 2005
- Boediono Minta Masyarakat Jangan Terlena dengan Sumber Daya Alam | 11 February 2013
- detikSport : Situs Warta Era Digital | Fergie Tak Ingin Kenangan Pahit Berulang | 27 August 2008
Other News on Rabu, 24 September 2003
Gatra.Com - Pencarian Korban Masih Dilanjutkan
Gatra.Com - Pakar: Evaluasi Alumnus STPDN di Daerah
Gatra.Com - ICW: Ambil Langkah Politis Selesaikan Kasus PT DI
Gatra.Com - Illegal Loging Libatkan Aparat Pusat dan Daerah
Gatra.Com - Spears Tampil Polos di Rolling Stone
Gatra.Com - Pesawat AS Ditembak Jatuh di Kolombia
Gatra.Com - KPU: Amandemen Jumlah Kursi DPR-RI
Gatra.Com - Chirac-Bush Tetap Tak Sependapat Soal Irak
Gatra.Com - KBRI Kairo: Idris Tak Terkait Teroris
Gatra.Com - Pesan Taksi Bisa Gunakan PDA
Gatra.Com - Waktunya Si Cantik Tampil
Gatra.Com - Mega: Akhiri Konflik Timteng
Gatra.Com - Pemberitaan Tak Berimbang, "Pukul" Praja STPDN
Gatra.Com - Seorang Praja Korban Penganiayaan Lapor Polisi
Gatra.Com - Sekjen Liga Arab Puji Pidato Presiden Megawati
Gatra.Com - Megawati Bertemu Bush Bilateral di New York
Gatra.Com - Pengadilan: Guru Muslimah Boleh Kenakan Jilbab
Gatra.Com - Mayoritas Rakyat Australia Mengaku Tertipu Soal Irak
Gatra.Com - Gedung di Batam, Banyak yang Abaikan Keselamatan
Gatra.Com - Pencarian Korban Terhalang Longsor Susulan
Gatra.Com - Sutiyoso: APPSI Prioritaskan Bantuan Pendidikan
Gatra.Com - Bush Minta Bantuan Internasional Bangun Irak
Gatra.Com - Orang Tua Praja STPDN Asal Kaltim Resah
Gatra.Com - STPDN Sebaiknya Datangkan Psikiater
Gatra.Com - Giallorossi Incar Davids
Gatra.Com - Militer Sudah Lama Tinggalkan Kekerasan Fisik
Gatra.Com - Tersangka Teroris Bukan Aktivis Islam
Gatra.Com - Microsoft Tutup Fasilitas Chatting
Gatra.Com - Seorang WNI Ditembak Mati Polisi Perbatasan
Gatra.Com - Mendiknas: Tindak Tegas Pelaku Kekerasan di UI
Gatra.Com - Ronaldo Desak Real Madrid Gaet Rivaldo
GeekBench
BlogMeter 1.01
Forum Views () Forum Replies ()
Sajak-sajak Akhmad Sekhu
SAJAK SERIBU TAHUN
Seribu tahun lagi, aku mungkin datang kembali tidak dengan raga ini tapi puisi-puisi. Sukmaku menjelma makna-makna yang mengental dalam pemahamanmu
Jangan lagi kau sebut-sebut namaku kalau pesan puitikku tak kau mengerti mungkin debu-debu lelah mengeja hidupmu berhamburan kemewahan yang semu tapi puisi-puisiku tidak alpa menyentuh hatimu yang telah berurat batu itu
Seribu tahun lagi, ya, seribu tahun diriku mungkin sudah remuk tapi bersama puisi-puisi aku akan tetap abadi
KASIDAH KETABAHAN
Sekian lama embun bertahan di pucuk daun kini terpelanting, pecah ke udara gelisah beribu tahun penyair menanti makna puitik setetes embun yang sanggup berembesan kekeringan yang lama melanda di jiwa tetap tabah, berharap air memercik di hati mengalir harapan kehidupan menyadari
Seperangkat senyum selalu menggelantung di awang-uwung, lempar ke padang gersang kemarau kemarin masih sisakan jerit perih kini makin pekikkan rasa yang ternyata hanyut dalam kesedihan demi kesedihan terseret duka lara sangat menyayat, betapa penyair tetap tabah: kata berubah makna
JATIBOGOR
Di sini matahari bangkit tatkala melati mulai memutih wanginya dapat kita punguti untuk sebentuk kelegaan dengan dada yang lapang
Dan angin yang lincah bermain mengingatkan kenangan kanak-kanak tapi kita tak dapat lagi memunguti masa silam yang semakin terpendam dalam lumpur kenangan hitam kelam waktu pun tak mampu berjalan mundur bagi nostalgi yang semakin hancur lebur
Tatkala sudah di ujung pematang tatkala lelah, kita pun istirah disinilah langkah penyerahan diri pada ilahi
SAJAK KORAN KEMARIN
Koran kemarin masih sisakan jerit perih di hari ini, kenapa kita sendiri tak berteriak hanya memendam kata yang selalu luluh dalam pemahaman semu
Membaca gelisah tanda-tanda pada dataran kegersangan jiwa menggelepar-gelepar segala tanya yang tak sempat terjawab
Seperti tak pernah kehilangan pena tulisan lama selalu saja dapat tereja terbaca jelas dalam lembaran peradaban pada arus yang sangat kencang
Koran kemarin masih sisakan jerit perih di hari ini, bergema derita tak terdeteksi hanya menjadi pengertian semakin pelik yang tetap menjadi misteri pada masa depan
Akhmad Sekhu, lahir pada 27 Mei 1971, di desa Jatibogor, Suradadai, Tegal, Jateng.
Baca Selengkapnya di site Republika - Sajak-sajak Akhmad Sekhu
, atau bila sudah menghilang, bisa baca di cache server kami.
Berita Acak dari arsip :